- Back to Home »
- Islam »
- 5 Langkah Gagalkan Godaan Setan
Posted by : Miftahur Rohman
Friday, March 7, 2014
Pertama, membuat kurus setan dengan memperbanyak dzikir kepada Allah swt. Kedua, menghindari tempat-tempat maksiat. Ketiga, sadarlah bahwa setan suka cuci tangan. Keempat, ketahuilah setan itu mencari teman. Kelima, Janganlah terlalu banyak makan. Itulah lima langkah kongkrit ajaran al-Ghazali dalam upaya mematahkan usaha setan menggoda insan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ululmiddin pernah berkata bahwa diantara hal yang harus dimengerti oleh seorang hamba adalah mengetahui tipu daya setan dan godaannya. Sesungguhnya pemahaman ini fardhu ain adanya. Hanya saja kebanyakan manusia tidak mau mengerti dan lebih suka disibukkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang menjebak dirinya sendiri masuk ke dalam kubangan setan.
Oleh karena begitu akutnya tipu daya setan, maka seorang hamba harus mengerti berbagai kiat mematahkan bujuk rayu setan. Hal ini berfungsi untuk menyelamatkan dirinya dari para setan yang terkutuk. Terkutuk karena godaan dan rayuan itu dihembuskan oleh setan bersama dengan hembusan nafas manusia. Sehingga Al-Hasan suatu ketika pernah ditanya oleh Abu Said “apakah setan itu tidur?”. Al-Hasanpun menjawa “jika setan itu tidur, pasti kita bisa istirahat”. Sayangnya setan tidak mengenal sekat ruang dan waktu. begitu juga godaan-godaan mereka yang mengalir bersama arus dalam darah seorang hamba.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Namun, manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dibekali Allah dengan kemampuan bernalar harus memiliki kemauan untuk mngalahkan setan. Dan oleh karenanya Al-Ghazalai dengan jelas menerangkan lima kiat mematahkan godaan setan. Pertama, membuat kurus setan dengan memperbanyak dzikir kepada Allah swt. Rasulullah saw pernah bersabda:
Jika sebuah binatang liar telah dikuruskan pastilah ia akan mudah diatur dan menjadi penurut. Karena ketergantungan kepada majikannya. Begitu juga setan, jika seorang hamba telah bisa menguasai setan dengan tidak serta merta memenuhi keinginannya, pastilah setan akan kurus badannya.
Kedua, janganlah seorang hamba mendekatkkan dirinya kepada tempat-tempat kemaksiatan dan orang-orang mungkar. Sungguh hal itu memperkuat daya pikat setan membujuk manusia. Rasulullah secara legoris menyatakan:
Demikianlah Jama’ah yang Berbahagia
Dua langkah pertama mencoba membikin setan tidak nyaman menggoda kita dengan harapan setan akan segera bosan dan kecewa karena keteguhan kita. Meskipun keduanya bukan hal yang mudah tetapi harus terus dicoba.
Ketiga, hendaknya seorang hamba selalu sadar bahwa sesungguhnya tujuan setan menggoda hanyalah ingin menjerumuskan kita kelembah kenistaan dan kemadharatan abadi. Tidak ada godaan setan yang membawa pada kemanfaatan. Sesungguhnya setan berbuat demikian karena setan ahli cuci tangan. Ibarat penjegal yang merasa puas jika korbannya jatuh tersungkur dan dia terkekeh dengan bangganya. Dalam surat al-Hasyr ayat 16 Allah menerangkan
Para Hadirin Rahimakumullah
Kemudian keempat, seorang hamba harus selalu ingat bahwa selain berusaha cuci tangan, setan juga bersifat pengecut. Ia menginginkan banyak teman dalam kesesatannya. Semakin banyak teman yang menemani dirinya dalam kesesatan ia akan semakin puas. Karena sesungguhnya neraka sair itu sungguh luasnya. Dan karenanya setan menginginkan kawan untuk mengisinya. Demikian keterangan al’A’raf 16-17 menerangkan
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Dan terakhir, kelima guna mendukung keempat kiat tersebut seorang hamba harus senantiasa dalam kondisi lapar. Karena kondisi lapar akan mempermudah seorang hamba dalam mengingat Allah swt.
Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia di tempat jalannya darah. Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan perut.
Demikianlah khotbah jum’ah kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
ان الحمد لله الذى
أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا ونذيرا
وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك
له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية
قدرا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما
كثيرا. أما بعد. فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم
مسلمون.
Alhamdulillah, hari Jum’at ini kita masih diberi kemampuan oleh Allah
Yang Mang Maha Kuasa untuk menjalankan salah satu perintahnya
melaksanakan jama’ah shalat Jum’ah. Walaupun sebenarnya kita mafhum
bersama bahwa keberhasilan kita menjalankan perintahnya merupakan bukti
pemberian rahmat dariNya. Oleh karena itu sudah selayaknya kalau kita
saling berwasiat untuk menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kita bersama.
karena hanya dengan taqwalah kita dapat mendekatkan diri kepadanya
sekaligus menjadikannya pelindung tunggal dari godaan setan yang
terkutuk.Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ululmiddin pernah berkata bahwa diantara hal yang harus dimengerti oleh seorang hamba adalah mengetahui tipu daya setan dan godaannya. Sesungguhnya pemahaman ini fardhu ain adanya. Hanya saja kebanyakan manusia tidak mau mengerti dan lebih suka disibukkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang menjebak dirinya sendiri masuk ke dalam kubangan setan.
Oleh karena begitu akutnya tipu daya setan, maka seorang hamba harus mengerti berbagai kiat mematahkan bujuk rayu setan. Hal ini berfungsi untuk menyelamatkan dirinya dari para setan yang terkutuk. Terkutuk karena godaan dan rayuan itu dihembuskan oleh setan bersama dengan hembusan nafas manusia. Sehingga Al-Hasan suatu ketika pernah ditanya oleh Abu Said “apakah setan itu tidur?”. Al-Hasanpun menjawa “jika setan itu tidur, pasti kita bisa istirahat”. Sayangnya setan tidak mengenal sekat ruang dan waktu. begitu juga godaan-godaan mereka yang mengalir bersama arus dalam darah seorang hamba.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Namun, manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dibekali Allah dengan kemampuan bernalar harus memiliki kemauan untuk mngalahkan setan. Dan oleh karenanya Al-Ghazalai dengan jelas menerangkan lima kiat mematahkan godaan setan. Pertama, membuat kurus setan dengan memperbanyak dzikir kepada Allah swt. Rasulullah saw pernah bersabda:
إن المؤمن ينضى شيطانه كما ينضى أحدكم بعيره فى سفره
Sesungguhnya orang mukmin itu membuat kurus setannya, sebagaimana
seseorang diantara kamu membuat kurus ontanya dalam perjalanan.Jika sebuah binatang liar telah dikuruskan pastilah ia akan mudah diatur dan menjadi penurut. Karena ketergantungan kepada majikannya. Begitu juga setan, jika seorang hamba telah bisa menguasai setan dengan tidak serta merta memenuhi keinginannya, pastilah setan akan kurus badannya.
Kedua, janganlah seorang hamba mendekatkkan dirinya kepada tempat-tempat kemaksiatan dan orang-orang mungkar. Sungguh hal itu memperkuat daya pikat setan membujuk manusia. Rasulullah secara legoris menyatakan:
من حام حول الحمى يوشك أن يقع فيه
Baran siapa berputar-putar di sekitar tempat larangan, maka besar kemungkinan ia akan terjerembab ke dalamnya.Demikianlah Jama’ah yang Berbahagia
Dua langkah pertama mencoba membikin setan tidak nyaman menggoda kita dengan harapan setan akan segera bosan dan kecewa karena keteguhan kita. Meskipun keduanya bukan hal yang mudah tetapi harus terus dicoba.
Ketiga, hendaknya seorang hamba selalu sadar bahwa sesungguhnya tujuan setan menggoda hanyalah ingin menjerumuskan kita kelembah kenistaan dan kemadharatan abadi. Tidak ada godaan setan yang membawa pada kemanfaatan. Sesungguhnya setan berbuat demikian karena setan ahli cuci tangan. Ibarat penjegal yang merasa puas jika korbannya jatuh tersungkur dan dia terkekeh dengan bangganya. Dalam surat al-Hasyr ayat 16 Allah menerangkan
…إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ …
…ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala
manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas
diri dari kamu… Para Hadirin Rahimakumullah
Kemudian keempat, seorang hamba harus selalu ingat bahwa selain berusaha cuci tangan, setan juga bersifat pengecut. Ia menginginkan banyak teman dalam kesesatannya. Semakin banyak teman yang menemani dirinya dalam kesesatan ia akan semakin puas. Karena sesungguhnya neraka sair itu sungguh luasnya. Dan karenanya setan menginginkan kawan untuk mengisinya. Demikian keterangan al’A’raf 16-17 menerangkan
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Dan terakhir, kelima guna mendukung keempat kiat tersebut seorang hamba harus senantiasa dalam kondisi lapar. Karena kondisi lapar akan mempermudah seorang hamba dalam mengingat Allah swt.
إن الشيطان يجرى من ابن أدم مجرى الدم فضيقوا مجاريه بالجوع
Innas syaithana yajri min ibni adam majrad dammi, fadhayyiqu majariyahu bilju’iSesungguhnya setan itu berjalan pada manusia di tempat jalannya darah. Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan perut.
Demikianlah khotbah jum’ah kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ
اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ
اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ
كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ
وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber : http://www.nu.or.id