Posted by : Miftahur Rohman Sunday, March 9, 2014


Pertanyaan “foto bagus itu foto yang bagaimana?” atau “bagaimana membuat foto yang bagus?”
Fotografi, pada hakekatnya adalah salah satu bentuk media untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Fotografi banyak persamaan dengan menulis. Di dalam menulis, kita memilih kata-kata dan kemudian merangkainya dalam bentuk kalimat. Di dalam fotografi, kita mengunakan elemen visual (garis, bentuk, pola, warna, cahaya, dll) dan kemudian merangkainya dengan komposisi (aturan sepertiga, garis, perspektif, fokus, bingkai, dll).
Tulisan yang dianggap baik adalah tulisan yang tidak bertele-tele, melainkan jelas dan dapat dimengerti oleh pembacanya. Tulisan yang bagus memiliki ide & makna yang menarik. Tulisan yang baik memiliki organisasi tata bahasa yang rapi sehingga mudah dibaca dan dipahami.
Sama dengan tulisan yang bagus, fotografi yang baik perlu suatu subjek dan ide yang jelas serta tidak ada elemen yang mengganggu. Fotografi yang baik memiliki organisasi komposisi elemen-elemen visual dengan baik.
Intinya foto yang bagus adalah foto yang sesuai dengan niat kita masing-masing. Contohnya, jika kita ingin membuat suasana yang misterius dan angker, foto dengan nuansa yang gelap lebih cocok daripada nuansa yang terang. Jika ingin foto kita membuat perubahan, misalnya kita ingin orang peduli dengan lingkungan hidup, maka foto kita harus bisa memotivasi orang-orang untuk go green dan seterusnya.
Singkatnya, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan supaya foto kita bagus:
1. Apakah foto memiliki ide/cerita/makna?
2. Apakah terang gelap / exposure foto sesuai?
2. Apakah komposisi foto sesuai?
3. Apakah pilihan pencahayaan tepat?
4. Apakah timing saat menjepret tepat?

Intinya, foto yang bagus itu subjektif karena niat setiap fotografer berbeda, demikian juga penikmat foto/audiensnya. Foto yang menurut sebagian orang bagus belum tentu menarik bagi kelompok yang lain. Maka itu, jangan terlalu kuatir dan terus berlatih.
kampung-khleang
Foto ini menggambarkan keceriaan anak remaja di kampung terapung di danau Tonle Sap. Secara komposisi, saya menempatkan subjek utama ditengah. Saya juga menyertakan sedikit latar belakang/lingkungan untuk memberikan kesan tempat. Kepala perahu disebelah kanan atas dan tiang-tiang rumah panggung mengarah ke anak tersebut. Hujan deras memberikan kesan tersendiri dan konversi hitam putih membuat fokus mata kita tertuju kepada ekspresi anak tersebut. Silahkan klik foto diatas untuk melihat ukuran yang lebih besar.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome Message

Category

Artikel Terkait

Tweets

Download Mp3

- Copyright © Tempatku Belajar -Santri Krapyak- Powered by Blogger