- Back to Home »
- Photography »
- Kamera Mirrorless vs kamera DSLR
Posted by : Miftahur Rohman
Monday, March 10, 2014
Tak terasa, sistem mirrorless sudah berusia 5 tahun. Pertama kalinya,
sistem ini diperkenalkan oleh Panasonic dan Olympus dengan meluncurkan
kamera mirrorless pertama mereka yaitu Panasonic G1 dan Olympus PEN EP1.
Kedua sistem ini bergabung bersama beberapa produsen lensa dan kamera
lain untuk membentuk konsorsium yang dinamakan micro four thirds system.
Belakangan ini Olympus dan Panasonic mengenalkan generasi terbaru
kamera mirrorles yaitu Olympus PEN EP5 dan Panasonic G6. Membaca
pengumuman ini, saya merasa waktu cepat sekali berlalu.
Tidak lama kemudian produsen kamera lain pun ikut-ikutan membuat kamera bersistem mirrorless, antara lain: Sony NEX, Samsung NX, Fuji X, Nikon 1, dan Canon EOS-M.
Konsep sistem kamera mirrorless memang kuat, yaitu memprioritaskan ke ukuran dan berat yg ringan dan kecil tapi kualitas foto yang dihasilkan setara dengan yang dihasilkan sebagian besar kamera DSLR, dan kamera mirrorless ini juga bisa gonta-ganti lensa. Posisi sistem mirrorless berada diantara kamera smartphone/compact dan DSLR. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Banyak kamera sistem mirrorless telah dilengkapi oleh WiFi, tapi tidak sefleksibel kamera ponsel karena hasil fotonya tidak bisa diupload langsung ke jejaring sosial favorit seperti facebook, flickr, dll.
Alasan munculnya sistem ini muncul adalah kebanyakan orang tidak menyukai membawa kamera DSLR yang besar berat, jadi dibuatlah sistem kamera dan lensa yang berukuran lebih kecil. Caranya dengan menghilangkan prisma jendela bidik, dan cermin yang membuat kamera DSLR tebal dan berat.
Dalam perkembangannya, sistem mirrorless secara umum telah meningkat cukup banyak. Dari kecepatan autofokusnya, kualitas layar LCD dan jendela bidik elektroniknya, dan koleksi lensa-lensa juga meningkat kualitas dan jumlahnya meski belum selengkap dan secepat sistem kamera DSLR. Untuk kinerja autofokusnya, kinerja sebagian besar kamera mirrorless masih lebih lambat daripada sistem autofokus DSLR yang sudah teruji.
Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan keunggulan di sisi ukuran dan berat, sistem mirrorless ini belum dapat menyamai atau menggantikan volume penjualan sistem kamera DSLR. Kuartal pertama tahun 2013. Jumlah pengiriman kamera mirrorless sebanyak 603,532 unit. Sedangkan jumlah pengiriman kamera DSLR di kuartal yang sama berjumlah 2,600,765 unit.
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa sistem kamera DSLR belum tergantikan, tapi yang paling penting yang harus diatasi sistem kamera ini adalah masalah persepsi pembeli. Di kacamata awam, mirrorless kualitasnya masih dibawah sistem kamera DSLR, dan memperparah keadaan, kamera mirrorless kebanyakan dijual dengan harga yang diatas kamera DSLR.
Di mata kaum profesional atau amatir yang serius, mirrorless masih berperan sebagai kamera “main-main” yang dibawa untuk memotret yang tidak serius atau bukan untuk pekerjaan profesional. Saat memotret hal-hal yang serius, fotografer berpengalaman masih memilih sistem kamera DSLR. meskipun hampir semua merek kamera kini memiliki sistem mirrorless.
Untuk bisa memenangi hati para fotografer, insinyur-insinyur yang merancang kamera dan lensa sistem ini memiliki pe-er yang tidak sedikit. Untuk menarik minat hati fotografer yang saat ini mengunakan kamera DSLR, mereka perlu menyiapkan lebih banyak lensa berkualitas tinggi setidaknya setara dengan lensa seri L Canon atau lensa bercincin emasnya Nikon. Selain itu, memasukkan jendela bidik optik seperti yang telah dilakukan kamera Fuji seri X. Satu lagi, yaitu menggarap kamera dengan sensor berukuran setara dengan kamera DSLR full frame.
Untuk menarik pengguna compact dan smartphone, mereka harus memudahkan koneksi dan upload foto ke jejaring sosial populer, memberikan lebih banyak opsi untuk olah digital di dalam kamera, dan yang paling penting, menurunkan harga yang saat ini masih relatif tinggi. Mari kita sama-sama ikuti perkembangan atau kejutan apa lagi yang diantarkan oleh sistem mirrorless lima tahun kedepan.
Sumber : http://www.infofotografi.com
Tidak lama kemudian produsen kamera lain pun ikut-ikutan membuat kamera bersistem mirrorless, antara lain: Sony NEX, Samsung NX, Fuji X, Nikon 1, dan Canon EOS-M.
Konsep sistem kamera mirrorless memang kuat, yaitu memprioritaskan ke ukuran dan berat yg ringan dan kecil tapi kualitas foto yang dihasilkan setara dengan yang dihasilkan sebagian besar kamera DSLR, dan kamera mirrorless ini juga bisa gonta-ganti lensa. Posisi sistem mirrorless berada diantara kamera smartphone/compact dan DSLR. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Banyak kamera sistem mirrorless telah dilengkapi oleh WiFi, tapi tidak sefleksibel kamera ponsel karena hasil fotonya tidak bisa diupload langsung ke jejaring sosial favorit seperti facebook, flickr, dll.
Alasan munculnya sistem ini muncul adalah kebanyakan orang tidak menyukai membawa kamera DSLR yang besar berat, jadi dibuatlah sistem kamera dan lensa yang berukuran lebih kecil. Caranya dengan menghilangkan prisma jendela bidik, dan cermin yang membuat kamera DSLR tebal dan berat.
Dalam perkembangannya, sistem mirrorless secara umum telah meningkat cukup banyak. Dari kecepatan autofokusnya, kualitas layar LCD dan jendela bidik elektroniknya, dan koleksi lensa-lensa juga meningkat kualitas dan jumlahnya meski belum selengkap dan secepat sistem kamera DSLR. Untuk kinerja autofokusnya, kinerja sebagian besar kamera mirrorless masih lebih lambat daripada sistem autofokus DSLR yang sudah teruji.
Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan keunggulan di sisi ukuran dan berat, sistem mirrorless ini belum dapat menyamai atau menggantikan volume penjualan sistem kamera DSLR. Kuartal pertama tahun 2013. Jumlah pengiriman kamera mirrorless sebanyak 603,532 unit. Sedangkan jumlah pengiriman kamera DSLR di kuartal yang sama berjumlah 2,600,765 unit.
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa sistem kamera DSLR belum tergantikan, tapi yang paling penting yang harus diatasi sistem kamera ini adalah masalah persepsi pembeli. Di kacamata awam, mirrorless kualitasnya masih dibawah sistem kamera DSLR, dan memperparah keadaan, kamera mirrorless kebanyakan dijual dengan harga yang diatas kamera DSLR.
Di mata kaum profesional atau amatir yang serius, mirrorless masih berperan sebagai kamera “main-main” yang dibawa untuk memotret yang tidak serius atau bukan untuk pekerjaan profesional. Saat memotret hal-hal yang serius, fotografer berpengalaman masih memilih sistem kamera DSLR. meskipun hampir semua merek kamera kini memiliki sistem mirrorless.
Untuk bisa memenangi hati para fotografer, insinyur-insinyur yang merancang kamera dan lensa sistem ini memiliki pe-er yang tidak sedikit. Untuk menarik minat hati fotografer yang saat ini mengunakan kamera DSLR, mereka perlu menyiapkan lebih banyak lensa berkualitas tinggi setidaknya setara dengan lensa seri L Canon atau lensa bercincin emasnya Nikon. Selain itu, memasukkan jendela bidik optik seperti yang telah dilakukan kamera Fuji seri X. Satu lagi, yaitu menggarap kamera dengan sensor berukuran setara dengan kamera DSLR full frame.
Untuk menarik pengguna compact dan smartphone, mereka harus memudahkan koneksi dan upload foto ke jejaring sosial populer, memberikan lebih banyak opsi untuk olah digital di dalam kamera, dan yang paling penting, menurunkan harga yang saat ini masih relatif tinggi. Mari kita sama-sama ikuti perkembangan atau kejutan apa lagi yang diantarkan oleh sistem mirrorless lima tahun kedepan.
Sumber : http://www.infofotografi.com