- Back to Home »
- Photography »
- Mengatasi masalah lampu kilat yang kadang terang kadang gelap
Posted by : Miftahur Rohman
Monday, March 10, 2014
1. Mengapa saat mengunakan flash di tempat gelap (resepsi pernikahan), dalam ruangan, kadang hasil fotonya terang, kadang gelap.
Saat kondisi cahaya gelap, flash membutuhkan tenaga yang tinggi untuk menerangkan subjek dan ruangan. Sehingga membutuhkan “recycling time” yang cukup lama. Recycling time adalah waktu yang dibutuhkan oleh flash kembali pulih dan siap untuk menembakkan kekuatannya secara penuh. Kadang, waktu yang dibutuhkan 5-6 detik, tapi kadang bisa lebih cepat atau bahkan lebih lambat.
Kalau kita memotret dalam waktu berturut-turut dalam waktu cepat, misalnya setiap 3 detik (dibawah recycling time 5-6 detik), maka kekuatan flash akan lebih lemah daripada sebelumnya.
Cepat lambatnya recycling time ini tergantung kualitas flash yang dipasang di atas kamera. Contohnya, Lampu kilat kelas atas Nikon SB910 memiliki recycle time yang sangat singkat, yaitu 2 detik saat digunakan dengan kekuatan penuh. Baterai yang dipasang di kamera juga berpengaruh cukup besar. Sebaiknya mengunakan baterai yang rechargeable dan berkapasitas tinggi. Jika baterai sudah hampir habis, kinerjanya juga akan melambat.
2. ISO perlu dinaikkan gak waktu memakai flash?
ISO mempengaruhi kekuatan flash dan juga cahaya lingkungan (termasuk lampu dalam ruangan). Dengan menaikkan ISO, lampu kilat yang berkekuatan rendah dapat terbantu. Menaikkan ISO juga akan membuat cahaya lingkungan menjadi lebih terang. Jadi kalau memakai lampu kilat, ISO juga boleh dinaikkan jika dibutuhkan.
3. Mode kamera apa yang terbaik saat memaki lampu kilat: Manual, A/Av, S/Tv atau P?
Pada intinya, pakai mode apa juga baik, asal kita tau fungsi mode kamera masing-masing. Biasanya saya memakai mode manual saat memakai lampu kilat supaya saya bisa mengendalikan pencahayaan dengan lebih akurat sesuai keinginan saya.
Saat kondisi cahaya gelap, flash membutuhkan tenaga yang tinggi untuk menerangkan subjek dan ruangan. Sehingga membutuhkan “recycling time” yang cukup lama. Recycling time adalah waktu yang dibutuhkan oleh flash kembali pulih dan siap untuk menembakkan kekuatannya secara penuh. Kadang, waktu yang dibutuhkan 5-6 detik, tapi kadang bisa lebih cepat atau bahkan lebih lambat.
Kalau kita memotret dalam waktu berturut-turut dalam waktu cepat, misalnya setiap 3 detik (dibawah recycling time 5-6 detik), maka kekuatan flash akan lebih lemah daripada sebelumnya.
Cepat lambatnya recycling time ini tergantung kualitas flash yang dipasang di atas kamera. Contohnya, Lampu kilat kelas atas Nikon SB910 memiliki recycle time yang sangat singkat, yaitu 2 detik saat digunakan dengan kekuatan penuh. Baterai yang dipasang di kamera juga berpengaruh cukup besar. Sebaiknya mengunakan baterai yang rechargeable dan berkapasitas tinggi. Jika baterai sudah hampir habis, kinerjanya juga akan melambat.
2. ISO perlu dinaikkan gak waktu memakai flash?
ISO mempengaruhi kekuatan flash dan juga cahaya lingkungan (termasuk lampu dalam ruangan). Dengan menaikkan ISO, lampu kilat yang berkekuatan rendah dapat terbantu. Menaikkan ISO juga akan membuat cahaya lingkungan menjadi lebih terang. Jadi kalau memakai lampu kilat, ISO juga boleh dinaikkan jika dibutuhkan.
3. Mode kamera apa yang terbaik saat memaki lampu kilat: Manual, A/Av, S/Tv atau P?
Pada intinya, pakai mode apa juga baik, asal kita tau fungsi mode kamera masing-masing. Biasanya saya memakai mode manual saat memakai lampu kilat supaya saya bisa mengendalikan pencahayaan dengan lebih akurat sesuai keinginan saya.