Posted by : Miftahur Rohman Friday, March 7, 2014


Melbourne, KompasOtomotif — Industri mobil Australia, khususnya yang dirakit di negara tersebut, mengalami nasib yang semakin nelangsa: penjualannya makin seret. Menurut Bloomberg hari ini, penjualan dua produsen Amerika Serikat di Benua Kanguru tersebut tahun lalu (2013) terpuruk 15 persen. Holden unit General Motors di negara tersebut malah sudah menyatakan akan menutup pabriknya pada 2017 dan nantinya hanya mengandalkan produk impor.
Tahun lalu, model Ford, GM, dan Toyota yang dibuat di benua itu hanya terjual 110.510 unit, berdasarkan data Federal Chamber of Automotive Industries. Sementara tahun sebelumnya (2012) masih bisa terjual 139.796 unit dan 201.623 unit pada 2006.

Industri otomotif Australia sudah berjalan seabad dengan perusahaan pembuat komponen mencapai 150 perusahaan dengan 42.000 kerja. Industri otomotif Australia semakin terpuruk karena nilai dollar Australia semakin tinggi serta tarif masuk yang rendah. Penjualan mobil buatan Australia turun sampai 41 persen sejak 2006.

“Kami kemungkinan adalah negara dengan biaya produksi mobil termahal di dunia saat ini. Setiap orang kini mencari sumber dari negara-negara dengan biaya ongkos lebih murah,” jelas Tony Lemmo, Kepala Eksekutif Autoteam Australia Consulting.

Mobil merek asli Australia, Holden, produksi tidak bisa dilanjutkan. Menurut Mike Deveroux, Managing Director GM Holden, bulan lalu, pabrik mulai menghentikan produksi mobil pada 2017. Setelah itu mengandalkan atau menjual produk yang diimpor dari negara lain.

Sekarang Holden Australia fokus membuat sedan besar yang kurang populer dengan konsumen di negara tersebut. Hal yang sama juga dialami Ford dengan membuat Falcon.


Sumber : http://otomotif.kompas.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome Message

Category

Artikel Terkait

Tweets

Download Mp3

- Copyright © Tempatku Belajar -Santri Krapyak- Powered by Blogger