Posted by : Miftahur Rohman Sunday, March 9, 2014


Kamera poket atau kamera kompak ini ciriya adalah point-and-shoot, arahkan dan tekan tombol, mudah digunakan dan biasanya sangat sedikit setting manual yang dilakukan. Cukup framing obyek foto pada layar lcd dan tekan tombol rana (shutter), kamera secara otomatis akan menyesuaikan kecepatan rana (shutter speed), bukaan diafragma (aperture), fokus (biasanya akan ambil daerah tengah) dan sensitivitas cahaya (ISO) untuk mendapatkan hasil yang optimal. Berbeda dengan kamera DSLR atau kamera prosumer atau kamera mirrorless yang memiliki banyak tombol setting. Ciri lain adalah sensor kamera poket sangat kecil, ukuran body-nya juga kecil dan harga relatif lebih murah. Meski saat ini ada kamera poket high-end yang lebih mahal dari DSLR.
Memutuskan untuk membeli kamera poket point- and-shoot cukup gampang, tetapi dengan ratusan model dengan berbagai level harga dan paket fitur, untuk memilih yang terbaik adalah tidak mudah. Berikut adalah sedikit panduan membeli kamera poket yang tepat bagi pembaca sekalian. Berbagai pilihan kamera poket dapat dilihat di toko elektronik online seperti Lamido.

1. Resolusi Megapixels Bukan Segalanya, Ukuran Sensor Penentunya

Dulu (atau mungkin juga sekarang masih), kamera tampak hebat itu dari ukuran resolusi megapixel-nya. Tetapi pada kenyataannya adalah bahwa banyaknya megapixels tidak akan membuat foto yang lebih baik. Sepuluh tahun yang lalu, kamera digital membuat lompatan dari 2MP ke 5 MP adalah sebuah prestasi dan menjadi pembeda yang cukup signifikan. Tetapi sekarang, kamera 10MP dan 16MP atau bahkan 24MP menjadi tidak terasa signifikan. Mengapa, karena sangat jarang dari kita membuat cetakan yang cukup besar untuk mengambil keuntungan dari piksel ekstra. Kebanyakan bahkan hanya akan di resize ke ukuran yang lebih kecil untuk ditampilkan di web.

Ukuran sensor ternyata jauh lebih menentukan. Terlalu banyak megapiksel pada sensor yang kecil (umumnya kamera poket 1/2.3″ diagonal), sangat mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan, mulai dari masalah noise (gambar berbintik), dynamic range, gradasi warna yang tidak halus dan tidak bisa membuat efek bokeh (background blur). Tetapi keuntungannya adalah lensanya memiliki zoom dengan ukuran tetap kompak. Contoh terakhir adalah kita sudah sering melihat kamera kompak zoom optikal hingga 20x tetapi ukurannya masih masuk ke dalam saku baju, hal yang tidak mungkin dilakukan kamera DSLR atau mirrorless.
Beberapa kamera kompak memiliki sensor gambar yang lebih besar yaitu 1/1.7″, tetapi ini biasanya ditujukan market tertentu. Jika kualitas gambar merupakan kebutuhan mutlak dalam kamera poket, dan tidak ada batasan budget, maka bisa dipertimbangkan kamera kompak dengan sensor besar, dengan sedikit keterbatasan dalam rentang zoom tetapi dengan kualitas hasil gambar yang lebih baik di ISO tinggi (saat kondisi minim cahaya).

2. Perhatikan Focal Length Lensa, Bukan Sekedar Zoom

Jangkauan zoom kamera sering disorot dalam marketing kamera, tetapi zoom sebenarnya hanya istilah untuk mempermudah pemahaman pasar. Ukuran lainnya adalah rentang focal length yang akan memberitahu lebih banyak tentang bidang pandang yang dicakup lensa.
Sebagai contoh, dua buah kamera sama-sama memiliki lensa dengan zoom 5x, tapi jika salah satu memiliki focal length 24-120mm dan lainnya 28-140m, maka yang pertama lebih cocok untuk pengambilan wide (ruangan terbatas) sedangkan yang kedua akan memiliki jangkauan jarak jauh lebih. Sebaiknya pilih kamera dengan focal-length minimal dimulai 28mm. Kamera dengan harga murah sering mulai sekitar 35mm yang kadang tidak bisa untuk foto satu keluarga, karena akan lebih sulit untuk membingkai foto dengan banyak orang dalam ruang terbatas. Tetapi bukan berarti kamera kompak dengan 35mm jelek, ada juga kamera kompak dengan lensa fixed 35mm yang meski focal terbatas, tetapi memiliki fitur lain yang menjadi nilai jual seperti sensor besar, hybrid viewfinder dll.

3. Pilih Ukuran Body Kecil Atau Pilih Fitur Yang Banyak

Jika ukuran menjadi konsen maka biasanya yang kecil dan bisa dikantongi lebih dipilih, tetapi ukuran kecil membuat fitur terbatas. Seperti sensor kecil, range focal terbatas dan tidak ada tombol untuk setting secara manual, kalaupun ada tombolnya maka kecil-kecil dan sulit digunakan. Lebih baik lagi sebelum bisa memegang kandidat kamera dan merasakan ergonominya secara langsung, bisa dilakukan di pameran-pameran. Jika mau repot dengan ukuran yang akan besar, maka anda akan mendapatkan fitur lebih yang bisa memberi keuntungan saat mengambil gambar.

4. Kualitas Dan Ukuran LCD

Kamera poket umumnya tidak disertai dengan viewfinder baik elektronik maupun optik. Sehingga kita hanya mengandalkan LCD di belakang kamera untuk membingkai gambar atau video. Untuk itu kualitas baik dalam hal kecerahan dan resolusi, juga ukuran menjadi penting. Untuk saat ini ukuran LCD kamera sudah cukup besar sekitar 2,5 inci sampai 3 inci. Tetapi daripada ukuran, lebih penting lagi resolusinya, pilih yang tertinggi. Ukuran 3 inci tetapi resolusi 230K maka akan sangat susah melihat detail gambar yang diambil. Ambil yang memiliki resolusi minimal 460K.
Apakah perlu LCD yang dapat diputar? Kamera poket low-end biasanya jarang yang menyertakan fitur ini, adanya di kamera kompak enthusiast yang harganya tentu agak mahal. Tetapi kalau ada fitur ini maka lebih baik, karena dengan LCD yang dapat di-artikulasikan memungkinkan pengambilan gambar dengan angle yang susah. Fitur lain yang bisa dipertimbangkan adalah LCD layar sentuh. Meski tidak perlu-perlu amat, tetapi dengan layar sentuh mudah dalam pengaturan area fokus dan setting-setting lainnya. Memungkinkan dihilangkannya tombol fisik sehingga merampingkan body kamera.

5. Image Stabilization

Optical image stabilization berfungsi untuk mengkompensasi goyangan tangan Anda saat mengambil foto. Fitur ini menjadi wajib karena tanpanya gambar akan sering blur, terutama karea kamera poket umumnya digunakan dengan tangan dan tidak menggunakan tripod. Saat ini, hampir setiap kamera poket midrange (harga sekitar 2-4 juta) dan high-end (harga di atas 4 juta) memiliki fitur ini.

6. Video HD

Hampir setiap setiap kamera point-and-shoot di pasaran saat ini bisa merekam video, tetapi Anda harus menentukan resolusinya sesuai kebutuhan. Jangan terpaku pada resolusi Full HD 1080p, resolusi 720p lebih dari cukup untuk merekam video yang ditujukan untuk berbagi secara online misal di youtube. Kebanyakan model yang merekam video HD juga memiliki output port mikro atau mini HDMI dari kamera terhubung ke HDTV.

Kesimpulan

Intinya semua adalah kompromi, kelebihan di satu sisi, akan memiliki kelemahan di sisi lain dan sebaliknya. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan tentu saja budget yang tersedia. Anda bisa memilih banyak sekali kamera kompak atau poket di Lamido Indonesia.
Memilih kamera poket tidak sesulit memilih kamera DSLR yang perlu dikombinasikan dengan memilih lensa. Secara umum kamera poket low-end dan mid-range memiliki kemampuan menghasilkan foto yang sama. Perbedaan terletak pada fitur-fiturnya, user interface dan ergonominya yang perlu kita pilih dengan cermat yang paling mampu secara maksimal memudahkan dalam mengambil foto.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome Message

Category

Artikel Terkait

Tweets

Download Mp3

- Copyright © Tempatku Belajar -Santri Krapyak- Powered by Blogger